1.
Kedatangan bangsa Arya di India
telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri.
Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi
pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak
kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua
yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar.
Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya,
yang kemudian melahirkan budaya baru.
Fokus peneitian para ilmuan sejarah
masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa
Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan
Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya
melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada
sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai
budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya.
Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama
terbersar di India sampai sekarang.
Untuk saat ini orang-orang dari
bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelah utara garis perbatasan
yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di
sebelah selatan garis tersebut, seperti Hiderabad[1].
Sebagai bangsa pendatang, Arya
memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari
bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa
Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban
dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan
telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial.
Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk
nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta
tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria,
Waisya, dan Sudra adalah kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah
dibuat oleh para Brahmana[2].
[1]
Sebuah buku yang tidak
jelas asal-usulnya yang penulis temukan di perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Tetapi dalam buku tersebut tertera judul yang sangat umum
“INDIA”. h. 9
[2]
T. S. G, Mulya. India. Sedjarah Politik dan Pergerakan
Kebangsaan. (Jakarta: Balai Pustaka, 1952) h. 17
0 komentar:
Posting Komentar