upacara untuk menjamin pembentukan janin (conception)
Rabu, 12 Desember 2012
Ritual 1 Garbhadhana
upacara untuk menjamin pembentukan janin (conception)
Sumber Ajaran Pokok Agama Hindu
Dalam setiap agama atau pun keyakinan, mempunyai ajaran. dan ajarannya itu bersumber dari kitab suci yang mereka gunakan begitu pula dalam agama Hindu.
Sumber pokok ajaran Hindu ada dalam weda yang merupakan
kitab utama,Weda adalah kitab suci yang mencakup berbagai aspek
kehidupan yang diperlukan oleh manusia. Berdasarkan materi, isi dan luas
lingkupnya, maka jenis buku weda itu banyak. maha Rsi Manu membagi
jenis isi Weda itu ke dalam dua kelompok besar yaitu Weda Sruti dan Weda
Smerti.
Filsafat Hindu
Sad Darsana sebagai filsafat Hindu
Dalam tradisi
intelektual India Darsana merupakan padanan yang paling mendekati istilah
filsafat (barat), namun secara esensial ada perbedaan yang sangat mendasar,
filsafat (barat) terlepas dari agama sedangkan darsana tetap mengakar pada
agama Hindu. Kata darsana berasal dari urat kata ‘drs’ yang berarti melihat (ke
dalam) atau mengalami, menjadi kata darsana yang artinya penglihatan atau
pandangan tentang realitas. ‘Melihat’ dalam koteks ini bisa bermakna observasi
perseptual atau pengalaman intuitif. Secara umum ‘darsan’ berarti eksposisi
kritis, survei logis, atau sistem-sistem, yang lebih lanjut menurut
Radhakrisnan kata ‘darsana’ menandakan sistem pemikiran yang diperoleh melalui
pengalaman intuitif dan dipertahankan, diberlanjutkan melalui argumen logis.
Kata darsana sendiri dalam pengertian filsafat pertama kali digunakan dalam
Waisesika sutra karya Kanada.
Selasa, 11 Desember 2012
Ritual III Namakaran
Namakarana merupakan upacara pemberian nama kepada bayi.
Ritual II Anthyesthi
Anthyesthi merrupakan upacara kematian dalam agama Hindu.
Pengaruh Kedatangan Bangsa Arya
1.
Kedatangan bangsa Arya di India
telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri.
Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi
pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak
kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua
yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar.
Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya,
yang kemudian melahirkan budaya baru.
Fokus peneitian para ilmuan sejarah
masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa
Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan
Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya
melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada
sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai
budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya.
Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama
terbersar di India sampai sekarang.
Rabu, 05 Desember 2012
Video ini mengambarkan kehidupan ras dravida yang terpinggriikan, namun ras dravida yang sekarang disinyalir telah berasimilasi dengan ras Arya.
Senin, 03 Desember 2012
Aum, what is?
Aum adalah simbol dari esensi agama Hindu. Aum berarti kesatuan dengan Brahman, dan untuk menggabungkan fisik dengan spiritual. Ini juga merupakan simbol Allah dan 3 nya bentuk sebagai pencipta (Brahma), Pemelihara (Wisnu) dan penghancur (Shiva) - Trinity (Trimurthi).
Aum dianggap paling suci suku kata, suara pertama dari Allah - dan suara dari mana semua suara lain muncul, apakah musik itu atau bahasa.
Dalam Upanishad ini suku kata suci muncul sebagai suara mistik yang merupakan dasar untuk semua mantra suci lainnya. Aum meliputi masa lalu, sekarang dan masa depan.
Menurut Taitreya Upanishad Prajapati asal bahasa ditugaskan, dari yang meditasi adalah 3 kata, Bhoor, Bhuva dan suah, yang mewakili masing-masing. bumi, atmosfer dan langit. Dari meditasinya muncul tiga Veda (kitab suci), dan Aum suku kata suci, yang dikoordinasikan semua bahasa dan mewakili totalitas dunia.
Drum Siwa menghasilkan suara ini, dan melalui itu datang oktaf: Sa, Ri, Ga, Ma, Pa, Dha, dan Ni. Jadi dengan menggunakan suara ini menciptakan dan recreates semesta Shiva.
Aum juga lydformen Atman (jiwa).
Upanishad mengatakan bahwa selalu - ada dan tidak ada, dapat dirasakan oleh mengucapkan suku kata suci Aum. Efektivitas psikoterapi oleh Aum diyakini terbatas dan pendapatnya memenuhi semua kesalahan dalam pelaksanaan kurban.
Dengan merenungkan Aum Anda akan puas dan lega. Hampir semua doa dan bacaan ayat-ayat suci mulai dengan pendapat Aum.
Pengganti Aum adalah Omkar, dihormati dengan cara yang sama dan diyakini untuk mewakili Tuhan.
Aum dianggap paling suci suku kata, suara pertama dari Allah - dan suara dari mana semua suara lain muncul, apakah musik itu atau bahasa.
Dalam Upanishad ini suku kata suci muncul sebagai suara mistik yang merupakan dasar untuk semua mantra suci lainnya. Aum meliputi masa lalu, sekarang dan masa depan.
Menurut Taitreya Upanishad Prajapati asal bahasa ditugaskan, dari yang meditasi adalah 3 kata, Bhoor, Bhuva dan suah, yang mewakili masing-masing. bumi, atmosfer dan langit. Dari meditasinya muncul tiga Veda (kitab suci), dan Aum suku kata suci, yang dikoordinasikan semua bahasa dan mewakili totalitas dunia.
Drum Siwa menghasilkan suara ini, dan melalui itu datang oktaf: Sa, Ri, Ga, Ma, Pa, Dha, dan Ni. Jadi dengan menggunakan suara ini menciptakan dan recreates semesta Shiva.
Aum juga lydformen Atman (jiwa).
Upanishad mengatakan bahwa selalu - ada dan tidak ada, dapat dirasakan oleh mengucapkan suku kata suci Aum. Efektivitas psikoterapi oleh Aum diyakini terbatas dan pendapatnya memenuhi semua kesalahan dalam pelaksanaan kurban.
Dengan merenungkan Aum Anda akan puas dan lega. Hampir semua doa dan bacaan ayat-ayat suci mulai dengan pendapat Aum.
Pengganti Aum adalah Omkar, dihormati dengan cara yang sama dan diyakini untuk mewakili Tuhan.
Senin, 26 November 2012
Kerajaan Kerajaan Hindu-Budha
Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak
dikaji adalah munculnya banyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang
berlangsung hinggaabad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk
bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan
perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing.
Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya adalah Gandhara,
Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang
mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena
terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita
tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji
kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan,
mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam
perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada.
Konon pengembangan dan penyebarab
agama Buddha juga terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares[1].
Meskipun agama Buddha belum sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.
Pada masa kerajaan Maghada terdapat
beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.
1. 1. Dinasti
Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti
pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini
setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna,
Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.
2.
2. Dinasti
Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa
atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa
pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti
Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada
pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang
kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta
oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu
dinasti Maurya.
3.
3. Dinasti
Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan
dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta
naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal
penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India
dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin
agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua
tahun sebelum Chandragupta naik tahta.
Kedatangan Macedonia tidak hanya
mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke
daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great
tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat
saja dan tidak meneruskan penyerangan ke arah timur, dan bahkan mereka kembali
lagi ke barat (Eropa).
Seperti halnya daerah-daerah timur
yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme.
Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin
terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong
India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan
yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah
pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander
the great yang selalu mengirinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.
Chandragupta naik tahta pada masa
dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian Alexander the great,
sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa daerah-daerah yang
tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil menjalin
hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di
Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi
Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu
Chandragupta dalam menulis sejarah India.Penulis hasil bantuan penguasa Yunani
tersebut banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada
lembah sungai Gangga.
Akhir hayat Chandragupta diakhiri
dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun
lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari,
yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang
berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda.
Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu
digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan
memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan
di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India). Dia juga telah
mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan
laut Aden saja.
Selain mempunyai pasukan pengawal
pribadi, lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan
Maghada. Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak.
Jumlah gajah laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000
untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah dan kereta, dia juga mengembangkan
jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-laskar perang berasal dari
satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka hanya makan
dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak
harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap
sedia katika di butuhkan kapanpun dan dimanapun.
Chandragupta juga semakin memperkut
eksistensi kasta sebagai pola sosial di India pada saat itu. Dia melarang keras
perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun banyak kasta yang
berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat
dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia
tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang
benar-benar melanggar aturan kerajaan.
Chandragupta juga melakukan
penaklukan terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae
(Kabul), Asia (heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah
tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar
500 gajah.
Masa kejayaan kerajaan maghada
adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka vardhana memerintah India (maghada)
tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai ketrampilan memimpin kerajaan yang luar
biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan adalah
angkatan perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada menjadi
kerajaan yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak menakulukan di
daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas, Kamboja, Godavari,
Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah lainnya. Luas kerajaan
Maghada saat itu melebihi luas negara India pada saat sekarang.
Selain banyak melakukan penaklukan,
Ashoka juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang berbentuk tulisan yang
kemudian menjadi sumber sejarah yang cukup penting hingga sekarang. Banyak prasasti
yang ditinggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi tentang
peristiwa, undang-undang, pesan perdamaian, maupun ajaran dan pesan-pesan
ashoka.
Hal menarik yang perlu dikaji pada
masa Ashoka adalah berkembangnya agama Buddha. Padahal nenek moyang Sshoka
adalah penganut setia Hindu. Ia adalah satusatunya raja yang sangat berperan
atas berkembangnya Agama Buddha. Dia seakanakan melawan nenek moyangnya yang
selalu menjadikan Agama Hindu sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya.
Namun pada akhirnya eksistensi Buddha berhasil disingkirkan karena banyaknya
aliran yang menolak Buddha, terutama dari kalangan Brahmana. Puncaknya adalah
kematian raja terakhir dinasti Maurya, Buhadratha, di tangan Sungha pada 185
SM.
Pada masa Ashoka terdapat peristiwa
besar yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa tersebutlah yang
akhirnya merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu menjadi seorang
yang memeluk Agama Buddha. Peristiwa tersebut adalah perang Kalingga. Menurut
sumber yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih
100.000 nyawa orang Kalingga melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih
banyak lagi yang akhirnya mati karena kelaparan.Sejak saat ia berubah haluan,
dan tidak mau lagi memakai kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan
Agama Buddha seperti yang telah disinggung sebelumnya.
Meskipun hanya sebagi Upasa
(pengikiut atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan larangan
berburu hewan, dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia juga
berusaha menyiarkan hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat
pegawai-pegawai tinggi yang dinamakan Dharmamahamatra yang harus berkeliling
diseluruh kerajaan sekali dalam lima tahun. Tugas ini dianjurkan guna melakukan
urusan agama pada kalangan rakyat yang meliputi putraputra raja, kaum bawah dan
bahkan mereka yang masih berada dalam penjara. Selain Dharmamahamatra ada juga
pegawai yang dinamakan Rajuka. Tugas mereka terutama terletak pada lapangan
kemasyarakatan, sebab mereka harus memajukan mutu kesusilaan rakyat,
kamakmuran, dan merekapun bertindak sebagai hakim pada daerah-daerah tertentu.
Selain itu ada juga pegawai yang diangkat bertindak sebagai penagih pajak dan
sekertaris, mereka semua dari kalangan Buddha.
Ashoka sendiri juga sering melakukan
perjalanan-perjalanan panjang. Yaitu sekali dalam 10 tahun. Perjalan ini
dinamakan Dharmayatra, yang dalam satu kali perjalanan biasanya memerlukan 256
hari.
4. Dinasti Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha
actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang
sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh
Buhadratha tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan
keturunannya berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa
Sungha kembali memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana
untuk kembali mengembangkan Agama Hindu.
5. Dinasti Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha
atas Maghada, maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya.
Dinasti Kanya memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya
berkuasa muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
Selain perkembangan politik yang
kuat di India, hal penting yang patut dicermati adalah lahir dan berkembangnya
Agama Hindu yang nanti akan banyak dibahas pada tulisan selanjutnya.
Peninggalan-peninggalan selain pemerintahan/politik dan Hindu, yang menjadi cirri
khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni kesusastraan dan
juga Jainisme dan tentunya Agama Buddha.
Dalam bidang kesustraan terdapat
beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku penting yang muncul pada masa
Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan) dan Upashisad, yang merupakan
hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan mistik bagi para murid lanjutan.
Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir terhadap kitab suci Weda yang
membingungkan[2].
Untuk menafsirkan weda diperlukan buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan.
Ada dua kelompok jenis buku yang digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama
adalah sruti. Yaitu kitab yang dianggap sebagai wahyu dari Brahma sang
pencipta. Kedua adalah smerti. Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta
yang juga disebut sebagai wedangga atau anggota weda.
Selain berkembangnya agama Hindu, di
India, terutama pada masa Arya, juga berkembang Jinisme dan Agama Buddha. Pada
abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama terus berlangsung dan terus
berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi langsung besar. Muncul dua
tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan, yaitu Buddha Gautama dan
Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak persamaan. Diantaranya adalah;
pertama keduanya berasal dari masa yang bersuasana
Samkya yang nantinya memberikan
pengaruh besar terhadap sifat ajaran rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua,
mereka berasal dari kalangan yang sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam
status sosial merasa disepelekan oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka
mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau biara-biara agama yang di dalamnya terdapat
pengikutnya yang hidup dalam cinta kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu
lagi bahwa Vardaman merupakan salah satu anak dari Buddha Gautama.
Peromabakan yang dilakukan oleh
kedua tokoh tersebut adalah Jainisme dan Buhda. Agama Jina (Jainisme) atau
agama bagi para penakluk itu disebarluaskan oleh seorang anak dari Buddha
Gautama yang bernama Vardamana. Jina lebih menekankan pada semedi, dan
cenderung ekftrim ketimbang Buddha. Konsep alam raya menurut Jainesme adalah abadi,
tidak ada hari kiamat yang memusnahkan jagad raya tersebut.
Para dewa tidak berperan dalam
penciptaan maupun pemusnahan alam semesta. Jagad raya berfungsi dengan
sendirinya sesuai hukum alam. Keberadaannya terbagi menjadi sejumlah daur
terttentu, yang masing-masing mencakup fase perkembangan dan kehancuran. Setiap
masa dikawal oleh dua puluh empat kaesar jagad raya, menjadi tigapuluh tiga
orang-orang besar, yang hidup dalam jangka waktu tertentu secara teratur.
Pada masa puncak zaman manusia hidup
dengan ukuran badan yang amat besar dan umur yang panjang, serta tidak
membutuhkan undang-undang ataupun pranata, sebab semua kebutuhan manusia telah
dicukupi oleh pohon pengharapan. Jainisem beranggapan bahwa proses kehancuran
jagad raya membutuhkan kurun waktu kurang lebih 40.000 tahun lamanya. Pada saat
itu manusia menjadi sangat kerdil, dan hanya mencapai umur 20 tahun, hidup di
dalam gua-gua, dan menjadi lupa akan segala peradaban. Bahkan mereka pun tidak
mengenal api, sampai pada saatnya air pasang melanda bumi. Tetapi kiamat tidak
ada, karena setelah itu muncul kembali kehidupan yang baru secara abadi. Namun demikian
jainisme tetap percaya dengan adanya hukum karma. Kedua adalah Buddha. Buddha
didirikan oleh Buddha Gautama. Yaitu seorang yang dianggap begitu bijaksana
keturunan Sakya. Putra seorang kepala daerah di kapilawastu, kira-kira 200 KM
sebelah utara Benares.
Pada umur 29 dia memutuskan untuk
meninggalkan segala bentuk kehidupan dunia. Ia memilih meninggalkan istana dan
melakukan pengembaraan dengan pakaian yang serba kuning. Sampai pada suatu
ketika ia berhenti pada sebuah pohon pipala, dan ia mendengarkan suara,
penerangan atau bodhi. Semula dia ragu untuk menyebarkan apa yang dia dapatkan
ketika melakukan pengembaraan. Namun pada akhirnya Brahma sendiri yang turun
untuk memberikan kemantapan pada Gautama. Akhirnya Khutbah perdana Gautama
dilaksanakan di taman rusa, Benares dihadapan lima orang pengikutnya. Khutbah
perdananya berisikan ajaran, tentang empat kenyataan, yaitu bahwa hidup pada dasarnya
merupakan suatu kesengsaraan, bahwa kesengsaraan itu timbul karena suatu sebab,
bahwa kesengsaraan itu dapat dihilangkan, dan bahwa ada cara-cara yang dapat
menghilangkan kesengsaraan tersebut, yaitu delapan langkah kebenaran.delapan
langkah kebenaran itu adalah berpandangan benar, berketetapan benar, berbicara
benar, bertingkah benar, hidup benar, berusaha benar, beringatan benar, dan
bersemadi benar. Ajaran agama lainnya berhasil dikumpulkan menjadi tiga
keranjang atau pitaka. Keranjang tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama
berisi aturan mengenai tingkah laku. Kedua berisi kumpulan khotbah Buddha
Gautama. Ketiga berisi ajaran mengenai metafisika.
Pada muktamar ke tiga, Buddha
terpecah menjadi dua kelompok besar. Pertama Mahayana dan Hinayana. Perbedaan
mendasar dari kedua aliran tersebut adalah kontek nirvana dan prosedur yang
dilalui untuk mencapai nirvana. Mahayana beranggapan bahwa setiap pemeluk Buddha
dapat mencapai nirvana kalau mendapat bantuan para orang suci yang telah
mendahului mereka dan telah menempati kedudukanbaik di nirvana tersebut.
Sementara aliran Hinayana beranggapan bahwa keberhasilan umat Buddha mencapai
nirvana hanya karena usaha sendiri, tanpa bantuan fisik dari apapun.
Baik Jainisme dan Budhisme pada
dasarnya bersifat ateistik, dalam artian tidak menolak keberadaan dewa-dewa,
namun tidak mengakui campur tangan mereka dalam kegiatan jagat raya maupun
nasib manusia[3].
[1]
T. S. G, Mulya. India. Sedjarah Politik dan Pergerakan
Kebangsaan. (Jakarta: Balai Pustaka, 1952) h. 16
[2]
Ada beberapa istilah
sulit yang terkadung dalam kitab suci weda, yang kemudian digunakan sebagai
inti ajaran agama Hindu sendiri.
Selasa, 06 November 2012
What is Hindu?
1.
Asal
Mula Nama Hindu
Kebanyakan orang yang ingin mempelajari dan memahami agama Hinduisme
selalu menemukan kesulitan, karena terlalu banyak dewa-dewa, teks-teks suci,
kitab suci dan tafsir-tafsirnya. Supaya
pemahaman kita tentang agama Hindu lebih mendalam, terlebih kita harus memasuki
gerbang untuk loncat ke masa lalu di mana agama Hindu ini dilahirkan, India.
India bukanlah India yang kita kenal sekarang melainkan India Kuno.
Jumat, 02 November 2012
Sekilas Tentang Hindu
Hindu adalah ketiga di dunia terbesar dan tertua agama. Sebenarnya, kata "Hindu" bukanlah istilah yang benar untuk agama. Nama ini diberikan oleh orang-orang eksternal - misalnya. yang perserer tua yang menggunakan "Hindu" Istilah di daerah sekitar Sungai Indus saat ini (yang mengalir ke Pakistan). Istilah "Hindu" mencakup banyak tradisi keagamaan, masing-masing dengan karakter tersendiri, yang muncul di India. Namun banyak arah juga memiliki banyak kesamaan. Konsep dari tatanan sosial dan kosmis tertentu, gagasan jiwa ilahi yang lahir di tubuh baru setelah kematian, dan ide dari usia siklus fitur karakteristik. Sering disebut Hindu oleh umat Hindu sebagai "Sanatana Dharma" (tatanan dunia yang kekal) atau agama Veda. Beberapa kitab suci agama Hindu juga memiliki beberapa arti dalam agama-agama lain seperti Buddhisme, Jainisme dan shikismen.
Dalam agama Hindu akan menemukan banyak dewa. Tapi itu tidak berarti bahwa ada tuhan-tuhan yang berbeda. Hal ini diyakini yaitu, bahwa hanya ada satu Allah, tapi yang datang dalam bentuk yang berbeda pada waktu yang berbeda. Akibatnya ada banyak orang Hindu yang menerima Yesus sebagai avatar Tuhan dalam agama Hindu.
Hindu adalah yang paling umum di Sydasian (terutama India), tetapi ada juga Hindu di Afrika (misalnya Mauritius, Reunion dan Afrika Selatan), Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Amerika Selatan dan Tengah, Oceania dan Australia. Alasan bahwa Hindu ditemukan di banyak negara adalah bahwa bertahun-tahun yang lalu emigran Hindu ke negara-negara. Tapi ada juga europæerer, Amerika, dll, yang merupakan mualaf menjadi Hindu atau beberapa arah yang berbeda. Pada tahun 1997, Hindu 13% dari populasi dunia (diperkirakan oleh PBB).
Tujuan dari situs ini adalah untuk memberikan sekilas tentang apa Hindu.
Selasa, 23 Oktober 2012
Introduction
Hey, this is my blog, so I have to say something about myself.
Sometimes it is hard to introduce yourself because you know yourself so
well that you do not know where to start with. Let me give a try to see
what kind of image you have about me through my self-description. I hope
that my impression about myself and your impression about me are not so
different. Here it goes.
My name is Fahmi Dzilfikri, I am a
student of Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta and I am
currently enrolled in the 3th semester of Comparative Religion
(Perbandingan Agama).
My lecture Hinduisme is Mrs. Hj. Siti Nadroh who give me materials about Hinduisme.
you can contact me in :
Langganan:
Postingan (Atom)